Tuesday, April 15, 2025

Cara Memulai "Small Business" atau Usaha Kecil-kecilan (Cerita Dibalik @dilaramiray.id)

Hello everyone, in this opportunity I'm going to write in Bahasa Indonesia rather than English. This post hopefully can help many Indonesian friends who are having a big dream to have a small business in the future.

__

Okey! Hi teman-teman semuanya. Perkenalkan aku Margareta Vania. Kalau teman-teman mungkin belum tau aku ini siapa dan baru pertama kali buka blog ini, aku saranin untuk lihat archive postingan-postingan blog aku atau list tulisan-tulisan yang pernah aku buat sebelumnya. Aku sudah aktif menulis dari tahun 2010 dan vakum dari pertengahan 2018-2025. Akhirnya aku mau balik lagi menulis blog setelah lama aku anggurin dan semoga postingan kali ini bisa masuk ke explore google kamu ketika cari judul di atas.

Yes! Bener banget, gimana caranya mulai small business ya? Serius deh pasti kalian ada kan punya impian untuk punya usaha kecil-kecilan, entah untuk jadi side hustle atau kalian ada cita-cita besar untuk jadiin agenda masa depan & resign dari kantor kalian, ya gak? 

Tapi,... ada tapinya... Bingung mau mulai dari mana. Pastinya ini jadi "common question" yang setiap orang punya apa lagi misalnya kamu ini perintis bukan pewaris. Bisa juga orang tua kamu punya uang tapi memang tidak mau memberikan fasilitas atau investasi ke anak mereka karena ide usaha kami dianggap "ah musiman paling ini anak...".

Munculah pertanyaan, "Memang ada ya kak orang tua yang ada uang tetapi tidak mau tau anaknya usaha apa dan gamau kasih bantuan gitu?" Jawabannya, ADA! BANYAK! -- Contohnya diriku sendiri dan teman-temanku 1 circle. Kami bukan anak konglomerat, tetapi orang tua kami mampu sebenarnya. Nah,... orang tua nih kebetulan tidak mau tau usaha anaknya gmana, kayak apa, modal berapa, dan sejenisnya. Kadang bingung ini antara biar anak mandiri atau cuek ya? HAHAHAHA.

Anyway,.... aku bukan pakar usaha atau bisnis ya! Aku cuma share apa yang aku jalanin secara singkat aja. Intinya pertimbangan semua dan planning itu ada di diri kamu sendiri!

Oia kamu juga bisa showing support by following my small business, by clicking here! (DILARA MIRAY ID)

Ok, anyway yuk mulai aku kasi step by stepnya!

1. Kerja 

Yes betul. Kamu ga salah baca. Berhubungan juga sama paragraf di atas, aku tidak mendapatkan privilege dimodalin orang tua atau investor. Tidak ada kapabilitas juga waktu itu untuk presentasi ke investor karena belum layak banget dan di umur yang dibilang masih "anak-anak" siapa yang mau percaya di Indonesia. Beda hal di luar negeri, di US umur 18 tahun sudah banyak disuruh keluar dari rumah untuk mandiri. 

Aku mulai cari uang sebenarnya dari usia 16 tahun dan lanjut terus sampai kuliah juga nyambi kerja. Mulai dari magang sampai kerja beneran. Of course waktu masih sekolah itu lebih kayak "part time" menambah uang jajan ya. Hasilnya berapa pun aku tabung. Aku pernah kerja jadi asisten penulis di salah satu kantor media, asisten stylist dimana bekerja membantu styling waktu photoshoot, asisten penelitian dosen, modeling, LO atau ikut EO event-event tertentu. Paling klasik yaitu aku ngajar les dan pernah juga bantu jaga toko/shop keeper di toko temen aku waktu bazaaar-bazaar.

Aku sendiri pernah menerima gaji itu paling kecil 50.000 dan pernah juga benar-benar dibayar tinggi setara UMR Jakarta padahal hitungannya aku itu part time. Tapi ya, kerja event memang terkadang terkenal paymentnya besar. Minusnya memang dia per projek aja. Projek ga ada, ya ga akan ada pemasukan. Pendapatan aku yang paling wajar dan juga terkadang bisa besar memang dari ikut event dan juga mengajar les mata pelajaran dan bahasa asing.

2. Menabung Kumpulin Modal

INI BUKAN HANYA TIPS MENABUNG. Aku jelasin skema aku menabungnya secara singkat, jelas dan padat. 

  • Aku menabung di bank yang khusus menabung, jadi tidak ada biaya admin. Hanya saja keuntungan bunga banknya rendah. Biaya admin udah diilangin masa mau nuntut lebih, ga mungkin lah ya... (Ini bisa kalian cari dan riset sendiri bank apa, karena aku gak bisa sharing nama banknya. Nanti dikira antek-antek rahasia lagi atau bias info. HAHAHA. Aku saranin di bank swasta B atau C.)
  • Setelah kekumpul nominal 4 juta aku belikan emas.
  • Lalu kekumpul nominal 10-20 juta pertama, aku masukin Deposito berjangka untuk 1 tahun.
  • Setelah 1 tahun uang tersebut aku pindahkan ke instrumen investasi lain seperti RDPU dan RDPT.
  • Selama beberapa tahun, aku terus tambah jumlahnya.
Tidak mudah dan tidak ada yang bilang ini mudah. Aku butuh serabutan ambil projek ini itu bertahun-tahun, kurang lebih dari tahun 2015-2021 konsisten. Jadi aku butuh merelakan banyak hal selama 6 tahun tersebut. Mulai dari berhemat, apa-apa dibudget, di saat teman-teman lain nongkrong di cafe atau mungkin makan mewah aku malah kerja ngajar les atau ambil event.

3. Mempersiapkan Detail Brand - Nama, Konsep, Target Market, dll.

  • Aku cari nama yang unik dan tentunya arti yang bagus. Menurut aku nama yang bagus dan arti yang bermakna itu ada doa baik di dalamnya.
  • Lanjut aku cari designer logo yang freelance, boleh juga mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir kampusnya untuk nambah porto. Pasti sama-sama menguntungkan. Tentu juga sesuai kesepakatan harganya berapa dan diskusikan budget. Hormati jasa dan ide kreatif orang lain ya guys! Aku juga masih sadar diri dengan budget, jadi aku diskusikan dan deal dengan designer ini. Dia adiknya temenku, bersyukur banget juga dibantu sama dia.
  • Setelah itu cari niche marketnya mau "Blue Ocean" atau "Red Ocean".
  • Dari sini kalian jadi tau kan sekiranya menargetkan siapa dan bisa buat Business Model Canvas. Ini lebih ke teori bisnis dasar dan kalian bisa cari tau lebihnya di google bahkan banyak contohnya. Dari sini kamu lebih mengenal detail-detail tentang usaha kamu sebelum bergerak.
  • Membuka instagram official dan instagram back up, langsung sekaligus. Hal ini dikarenakan sistem AI instagram yang suka banned akun toko orang sembarangan tanpa pandang bulu. Lebih baik mencegah diawal dan ada backup plan di awal ya guys.
  • Membuka akun e-commerce yang paling pas di wilayah kamu. Terkenalnya apa,.. karena beda negara juga pasti berbeda. Misal kamu orang Indonesia, tinggal di Singapore pasti juga akan berbeda platformnya.

4. Jualan Sedikit Dulu = Tes Pasar 

Setelah akun social media siap dan rapi, logo pun juga sudah ada dan design packaging pun sudah ready. Hal ini aku mulai di 2021. Aku cicil menyambi jualan sambil proses berjalan. Kebetulan usaha aku adalah resell new and vintage clothing items, hampir semuanya adalah Mid Brands dan High End Brands. 

Tujuannya simple biar ada cashflow, modal berputar kembali dan keuntungan kecil-kecil masih aku putar kembali jadi barang/inventory. Awal mula jualan juga aku dari kamar tidur bermodalkan handphone yang aku beli di tahun 2020 dan laptop second yang aku beli juga dari hasil nabung.

Sampai akhirnya sudah terkumpul keuntungan dan modal pun masih utuh, jadi aku mulai pindah ke kamar kosong yang ada di rumah (rumah aku juga bukan rumah konglomerat ya, bukan rumah mansion juga). Berawal dari punya 1 clothing rack, sampai punya 8 clothing rack di kamar ini dan 2 lemari berisi inventory.

Kurang lebih aku cicil furniture dan perlengkapan home studio dan home office ini mulai dari 2023 konsisten sampai ke 2024. Sedangkan kalau ditanya, "Lah tapi kan kamu mulai di 2021-2022? Ngapain aja waktu itu?" Well, namanya belajar  dan waktu itu masih tersendat-sendat karena covid, percobaan cashflow, percobaan pembukuan usaha dan juga partner yang kurang cocok.

Kurang lebih fasilitas studio nilainya adalah segini ya guys per tahun 2025:


Jumlah di atas hanya untuk perlengkapan studio ya, bukan termasuk fee sewa booth ketika bazaar dan lainnya. Jumlah di atas pasti akan bertambah karena studio itu alat dan furniture pasti perlu diupdate ketika butuh. Kalau studio layak, maka barang inventory kita juga semakin bagus dan aman.

Makanya aku team yang nyambi belajar, persiapan dan keep up tetapi sambil jualan juga. Biar uang ga keluar aja tetapi minimal banget nih berputar. Sehingga di tahun 2024 akhirnya bisa BEP. Disini aku senang dan agak sedih juga. Coba 2021-2022 itu aku fokus belajar dan beneran fokus ngejalanin usaha ini, pasti akan lebih cepat. Selain itu, aku kena musibah di tahun 2022 dimana ada dana aku dan partnerku yang dibawa kabur oleh orang ketiga. Intinya panjang ceritanya tetapi jujur aja ya, itu hambatan terbesar aku juga sih dan partner.

5. Marketing: Kirim Sample, Rajin Posting, Ikut Bazaar, dll.

Sebenarnya hal ini beriringan dengan nomor ke-4. Awal-awal karena budget masih terbatas aku mengirimkan sample ke beberapa teman yang memang punya loyal followers di social medianya. Gak perlu yang Kelas A influencers kok! Aku malah pakai teman-teman aku yang followersnya berkisar antara 2.000 - 20.000 aja, akan tetapi mereka dekat dengan followersnya. Jadi hal yang direkomendasikan itu lebih didengar. Dari situlah aku "gaining awareness".

Aku juga belajar teori-teori marketing dari internet dan buku. Ini kamu bisa banyak dan rajin googling. Kenapa aku ngomong kayak gini? Karena itu yang aku lakukan. Aku bukan lulusan "business school" atau sejenisnya bahkan. Banyak sharing juga / tukar pikiran dengan mereka yang lebih dari kamu dalam hal bisnis. Niscaya pikiran juga lebih terbuka dan selalu usahakan kamu jadi gelas yang kosong ketika mendengarkan pengetahuan dari orang lain.

PENGETAHUAN YA! Bukan nyinyiran. Kalau dinyinyirin dan diomongin tanpa kasih masukan atau solusi, ya gausah didengerin. Karena pasti kita akan ketemu 1-2-3 orang yang hobinya kayak gini pas kitanya lagi merintis.

Hal yang paling banyak menolong aku adalah mengikuti local bazaar untuk gaining loyal customers and followers. Lalu tau bazaaar dari mana? Asliiiiii, aku nyari di instagram dan coba aja daftar-daftar kayak calon karyawan nyebar CV ke beberapa perusahaan gitu. That's what I do and until now, I'm still doing it.

Awal-awal aku ikut bazaar kecil-kecilan dulu. Awal mula itu aku jualan "di pasar" atau di foodcourt gitu ya... Menurut aku gpp sih untuk awal-awal aja. Aku juga ikut preloved market, aku sekalian jualin barang-barang preloved aku sendiri untuk nambah-nambah modal usaha.

Contoh Bazaar-bazaar yang pernah brand aku @dilaramiray.id partisipasi:


Sebenarnya porto aku dan team as a brand/store itu cukup banyak. Sudah puluhan kali ikut bazaar dan kalian bisa kepoin di social media tokoku atau social media aku pribadi.

Sejauh ini mungkin aku cicil tips cara untuk memulai usaha kecil-kecilannya sampai sini dulu, kalau misalnya kalian mau tanya atau mau request Part ke-2 kalian bisa komen di postingan blog ini atau bisa DM ke social media aku! Click here to go to my instagram :)

See you guys in the next post! 

Kembali membuka blog ini, Hi! Margareta Vania disini!

 Hi teman-teman semuanya, long time no see!

Just in case you forget about me, lemme introduce myself once again. Hi, my name is Margareta Vania and my friends usually called me Margaret or Margie. I love to documenting my life journey on my social media such as instagram and also my blog. It's been so long, finally I remember this blog password huh? hahahaha.

A lot of things actually happened already. I graduated from my university, work here and there, teaching Korean language at my own online language course at @korean101_id (Korean One O One Indonesia) and starting my own sustainable clothing business @dilaramiray.id with my partner. I never imagine that finally I can run a small business with my partner too in 2021. But sadly because of covid, we're kinda slow for the whole year. Finally, we stepped up in early 2023 by participated in several local bazaar in Jakarta.

Starting selling secondhand and new clothes from my bedroom, now my small business has a home studio. Geez! Life is crazy. I've been saving up and preparing so many things to keep up the game.

Just in case you are curious these are some of the pictures:






For a small preview, this is Phase 1 of our home studio office for our small business: